JAKARTA
Warga muslim di dua provinsi selatan Filipina dijadwalkan untuk memberikan suaranya pada Rabu dalam sebuah plebisit untuk menentukan apakah mereka akan bergabung dengan Daerah Otonomi Bangsamoro, lansir ABS CBN News pada Selasa.
Komisi Pemilihan umum mengatakan tidak ada gangguan besar yang diperkirakan akan terjadi pada plebisit 6 Februari itu, di tengah kekhawatiran adanya kemungkinan pengaruh dari serangan bom di Sulu dan Kota Zamboanga, menurut media lokal tersebut.
Ledakan itu terjadi setelah plebisit pertama, yang meratifikasi Undang-undang Organik Bangsamoro baru, pada 21 Januari.
Sebelumnya, plebisit pertama diwarnai oleh sejumlah keluhan yang mengklaim bahwa Front Pembebasan Islam Moro (MILF) menggunakan kekerasan untuk memaksa warga memilih bergabung dengan BARMM.
MILF, yang berusaha menerapkan perjanjian damai 2014 dengan Pemerintah Filipina, membantah tuduhan yang sebagian besar datang dari Walikota Cotabato Cynthia Guaini-Sayadi itu.
Guaini sebelumnya mengeluhkan keberadaan ribuan kombatan MILF yang dianggap mengintimidasi para pemilih.